Kamis, 15 September 2016

Sumpah Karate

Apa itu sumpah karate ?


   Sumpah karate merupakan sumpah yang diucapkan pada saat upacara tradisi karate, di awal dan akhir latihan. Jika latihan dua kali dalam seminggu, berarti seminggu empat kali mengucap sumpah.
Dalam sebulan, berarti enam belas kali mengucap sumpah. Bagi karateka, sumpah ini merupakan renungan bagi diri sendiri perihal apakah sikap dan tingkah laku sebagai karateka sudah sesuai dengan sumpah yang telah diucapkan ratusan bahkan ribuan kali selama berlatih karate.

Sumpah karate berisikan 5 sumpah, yaitu :

1) Jinkaku kansei ni tsutomuju koto (Sanggup Memelihara Kepribadian)
2) Makoto no michi o mamoju koto (Sanggup Patuh Pada Kejujuran)
3) Doryoku no seishin o yoshinau koto (Sanggup Mempertinggi Prestasi)
4) Reigi o omonzuju koto (Sanggup Menjaga Sopan Santun)
5) Kekki no you o imashimuju koto (Sanggup Menguasai Diri)


Berikut adalah penjelasan dari ke-5 sumpah dalam karate :

Jinkaku kansei ni tsutomuju koto (Sanggup Memelihara Kepribadian)
Sebagai karateka, harus memiliki: jiwa ksatria, sportif, berbudi pekerti luhur, tidak sombong dan rendah hati

Makoto no michi o mamoju koto (Sanggup Patuh Pada Kejujuran)
Sebagai karateka pantang untuk berbohong, jujur pada diri sendiri dan orang lain. Sehingga dapat dipercaya semua oleh orang lain.

Doryoku no seishin o yoshinau koto (Sanggup Mempertinggi Prestasi)
Sesuai tingkatan sabuk yang telah disandang, seorang karateka harus dapat meningkatkan kemampuan diri dari segi teknik, fisik dan keilmuan serta filosofi Karate itu sendiri. Bagi karateka yang telah memilih menjadi atlet harus rajin berlatih agar mampu meningkatkan prestasi yang sudah diraih.

Reigi o omonzuju koto (Sanggup Menjaga Sopan Santun)
Karateka adalah sosok figur yang memiliki etika dalam kehidupan sehari-hari, baik di perguruan, pekerjaan dan pergaulan di masyarakat. Menghormati dan menghargai sesama Karateka (yunior, setara dan senior) maupun kepada orang lain.

Sebagaimana dinasihatkan Gichin Funakoshi: “Tanpa sopan santun kau tidak akan bisa berlatih Karate-Do. Hal ini tidak hanya berlaku selama latihan saja namun juga dalam hidupmu sehari-hari.”

Kekki no you o imashimuju koto (Sanggup Menguasai Diri)
Seorang karateka yang menjiwai ilmu karate itu sendiri, akan mampu mengendalikan emosinya. Lebih memilih menyelesaikan masalah dengan cara musyawarah daripada kepalan tangan. Selalu menghindari perkelahian daripada menimbulkan masalah apalagi mencederai orang lain. Teknik Karate hanya digunakan saat keadaan benar-benar memaksa dan tak ada jalan lain untuk menghindar.

Gichin Funakoshi mengingatkan; untuk mendapat seratus kemenangan dalam seratus pertarungan bukanlah kemampuan yang tertinggi. Untuk menaklukkan lawan tanpa bertarung adalah kemampuan yang tertinggi.


Dibawah ini merupakan cuplikan pembacaan sumpah karate dalam upacara tradisi karate :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar